 |
Resensi Buku Hope, Terapi Terindah dimuat di Harian Radar Sampit edisi Minggu, 04 Oktober 2015 |
Karena
Harapan itu Selalu Ada
DATA
BUKU
Judul :
Hope, Terapi Terindah
Penulis :
Indri Listya Rahman
Editor :
Dekik Yassir
Desain Sampul : Oksana Desaint
Layout :
Dekik Yassir
Penerbit :
2De’Media (lini AE Publishing)
Cetakan : I, Agustus 2015
Tebal :
164 halaman
ISBN : 978-602-1189-59-7
Keluarga adalah madrasah
utama pembentukan karakter anak. Betapa pentingnya kasih sayang dan kehangatan
dalam sebuah keluarga. Tak terganti, bahkan oleh uang dan harta mahal. Ketika
kasih sayang tak didapat, seorang anak kerap menjadi kalap. Hingga salah
langkah dan tak terarah.
Claris, putri tunggal
pasangan suami istri pebisnis sukses. Kesuksesan karir keduanya ternyata tak
diikuti oleh kesuksesan keluarga. Hilangnya perhatian dan kehangatan keluarga
membuat Claris gusar. Darrel, kekasih Claris, mengenalkan gadis ini pada
alkohol dan obat-obatan terlarang. Hingga akhirnya gadis itu tak dapat melepaskan
diri dari pengaruh buruk yang disebabkan oleh keduanya.
Dengan iming-iming akan
mendapatkan kehangatan dan perhatian kedua orangtuanya, Claris perlahan
mengikuti ajakan Darrel. Ia mendapatkan apa yang didambakannya, walaupun hanya semu
belaka.
Lalu, satu per satu
menemui apa yang disebut takdir. Darrel ditemukan tewas karena over dosis.
Dalam suratnya, Darrel meminta maaf. Ia hanya ingin membahagiakan Claris lewat
impian semu karena pengaruh obat. Tanpa menyangka Claris akan terjebak menjadi
seorang pecandu.
Nasi telah menjadi
bubur!
Orangtua Claris
akhirnya mengetahui apa yang gadis itu alami. Claris pun dikirim ke tempat rehabilitasi.
Di sini, Claris dipertemukan dengan orang-orang yang pelan-pelan membantunya
keluar dari jeratan barang-barang haram tersebut.
Meski berat dan hampir
putus asa, Claris terus mencoba berontak keluar. Saat Claris berhasil menemukan
jalan terang, gadis itu harus menerima sebuah kenyataan besar dalam hidupnya;
takdir antara dia dan kedua orangtua yang dikasihinya serta rahasia dibalik
sikap dingin mereka selama ini.
Salah satu pesan yang
dibawa buku setebal 164 halaman ini adalah bahwa harapan itu selalu ada.
Hilangnya kehidupan bersamaan dengan hilangnya harapan. Claris ingin terus
hidup karena itu ia menggenggam harapannya erat-erat.
Hope, Terapi Terindah
merupakan karya perdana penulis berkat Kelas Novel Dunia Dekik. Buku penuh quote apik dan layout yang
mendukung cerita membuat buku ini semakin menarik.
Tak ada gading yang tak
retak.
Walaupun dengan
beberapa kesalahan penulisan di beberapa bagian, pesan dalam buku ini
tersampaikan dengan baik. Selamat membaca! (Karunia Sylviany Sambas, anggota Dunia
Dekik (Komunitas DINI) dan Be A Writer (BAW) Community, tinggal di Asahan,
Sumatera Utara)