Cara Kirim Cerpen ke Majalah Bobo

Cerpen anak dimuat di Majalah Bobo adalah salah satu impian saya sejak memulai jejak menulis. Majalah anak yang menjadi favorit banyak orang. Majalah yang terdampak pandemi, tetapi tetap mampu berkiprah, menjadi teman bermain dan belajar anak Indonesia.

Cerpen anak ini merupakan hasil kelas menulis dengan Mba Nur. Betapa beruntung bisa belajar menulis dengan cara unik bersama Mba Nur. Waktu itu, kelas menulis daring belumlah sebanyak saat ini. Bisa berguru dengan salah satu suhu sungguh menjadi candu. 

Selasa, 13 Oktober 2015, naskah Bintang untuk Lowi saya kirimkan untuk pertama kalinya ke redaksi Majalah Bobo. Belum rezekinya saat itu. Hingga bulan berganti tahun pun saya masih menanti kabar pemuatan.

Lima tahun berlalu, tak ada kabar Bintang untuk Lowi. Merasa pede bahwa naskah itu ditulis dengan sebaik-baiknya, saya unduh kembali fail Bintang untuk Lowi dari kotak terkirim. Saya baca ulang dan revisi beberapa bagian, lalu cuss saya kirim kembali di 06 September 2020.

Alhamdulillah, kabar baik itu hadir di 14 Maret 2021, Kak Fauzi, yang karyanya sudah sering tayang di Majalah Bobo, mengirimkan berita bahagia via wapri. Selanjutnya, Mas Sutono menandai kabar yang sama di postingan fb. Sungguh luar biasa, silaturahmi dunia maya ini.

kirim cerpen anak

Cerpen anak dimuat di Majalah Bobo merupakan banyak mimpi para penulis. Sejak dunia digital merajai ditambah hantaman pandemi, kebijakan redaksi untuk mengurangi jumlah halaman majalah sungguh membuat miris hati. Hanya ada sekitar dua rubrik cerpen per edisi kini. Terkadang, naskah penulis dalam (dokumen Majalah Bobo) ada dalam satu edisi, sehingga tidak ada ruang untuk kiriman cerpen penulis luar lagi.

Bagaimana Cara Mengirim Naskah Cerpen Anak ke Majalah Bobo?  


Beragam media, baik cetak maupun daring, tentu punya kebijakan untuk tulisan yang tayang. Sesuai pengalaman, berikut info yang dapat saya bagikan pada Sahabat Khansa:

  1. Naskah ditulis dalam format Ms. Word, font Times New Roman 12 pt, A4, jumlah kata 600 - 750
  2. Sertakan biodata penulis di akhir naskah berupa nama, alamat, kontak, nomor rekening, foto KTP dan NPWP. 
  3. Kirim naskah ke alamat surel: bobo@gridnetwork.id lalu cc: bobo@gramedia-majalah.com
Cukup 3 langkah tersebut, kok. Selanjutnya, Sahabat Khansa akan memasuki ruang tunggu. Ada yang berkabar lewat surel balasan, ada pula yang tidak berkabar. Ada yang dimuat dan ada yang belum dimuat. Semua tergantung kebijakan redaksi pastinya, ya. 

Berapakah Honor Pemuatan Cerpen Anak di Majalah Bobo?


Sub judul ini pasti menjadi hal yang dinanti, ya. Hehehe. Alhamdulillah, Majalah Bobo sangat amanah. Sepekan setelah Bintang untuk Lowi tayang di Majalah Bobo edisi 50, transferan sejumlah lebih kurang 250K masuk. Tentunya sebelum dipotong pajak, ya. Kurang-kurang dikit dari 250K, tapi angka 2-nya masih, kok. Jangan khawatir! 

Demikian info cara kirim cerpen ke Majalah Bobo. Perbanyak baca rubrik cerpen yang dimuat akan menambah referensi yang baik bagi tulisan yang akan dikirim. Jika kesulitan untuk berlangganan atau menemukan Majalah Bobo versi cetak, Sahabat Khansa bisa berlangganan Gramedia Digital yang tentunya bisa diakses via gawai dalam genggaman. 

Sampai berjumpa lagi di postingan tentang tip kirim cerpen anak lainnya. Selalu jaga kesehatan, ya. 

19 komentar untuk "Cara Kirim Cerpen ke Majalah Bobo"

  1. Berarti mengirim cerpen di Bobo tidak ada ketentuan atau syarat maksimal usia penulis ya kak?
    Jadi semangat mau nulis lagi...

    BalasHapus
  2. Huhu, lama juga, ya, setelah 6 bulan baru diterbitkan. Saya kira kalau sudah lewat 2 bulan, artinya naskah sudah pasti ditolak. :")

    Mungkin enggak ya naskah diterbitkan dalam kurun waktu 2 bulan? Atau kalau di Bobo itu seperti sesuatu yg mustahil?

    Oh, iya. Apakah Bobo masih menerima tulisan dari luar? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin juga, Kak.

      Masih, Kak. Cuma memang tingkat persaingan lebih tinggi karena halaman yang tersedia juga terbatas.

      Semoga membantu, ya, Kak.

      Hapus
  3. Wah... Menginspirasi sekali mbak. Dari kecil, aku suka banget baca majalah Bobo. Tapi dulu, nggak pernah kepikiran untuk mengirim cerpen atau mengisi kolom di majalah Bobo. Mau coba lagi ah sekarang :D Terima kasih postingannya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, Kak. Semoga membantu, ya.

      Hapus
    2. Assalamu'alaikum kakak, namaku Kiki 😊 aku senang sekali bisa Nemu blog kakak, saat ini aku masih jadi mahasiswa semester akhir kak, tapi aku selalu pingin bisa belajar untuk menulis cerpen untuk anak gitu kak 🤗, kalau boleh Kiki boleh follow kakak di Instagram atau Facebook kak? Terimakasih sebelumnya kakak untuk blognya,

      Hapus
    3. Wa'alaikumussalam, Kiki. Salam kenal, ya. Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Silakan, Dek. Boleh add fb Karunia Sylviany Sambas dan instagram @karuniasambas. Ditunggu, ya.

      Hapus
  4. Kalau tulisan kita dimuat apakah ada pemberitahuan nya? Terimakasih infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Kak. Kemarin saya dihubungi pihak redaksi via nomor WA yang saya buat di biodata penulis. Kakak jangan lupa sertakan biodata penulis di akhir naskah seperti yang saya tuliskan pada ketentuan, ya. Semoga membantu.

      Hapus
  5. Halo kak, aku masih mahasiswa, kalau belum ada NPWP bagaimana ya kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Zakiyah. Tidak apa tidak disertakan. :) Kalau memang sangat diperlukan, akan ada pemberitahuan dari redaksi jika cerpen kita dimuat. Semoga membantu, ya.

      Hapus
  6. wah aku dl juga pernah masukin sekali cerita anak di Bobo dan dimuat..honornya sama juga ka.makasih nih,jd semangat lagi nulis

    BalasHapus
  7. Mau bertanya kak, apakah majalah bobo mengirimkan bukti terbit jika karya kita dimuat? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Kak. Sudah tidak ada lagi bukti terbit dari Bobo, Kak.

      Hapus
  8. Halo kak saya merasa terbantu baca blog Kaka ini, saya ingin bertanya, saya masih 16 tahun tapi pengen banget kirim cerpen ke majalah bobo tapi masalahnya saya belum punya KTP kira² kalau tidak saya lampirkan boleh ga ya? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Terima kasih buat kunjungannya, Dek. Silakan kirim aja naskahnya tanpa KTP, ya. Jika nanti naskah dimuat dan pihak redaksi membutuhkan KTP, maka akan dikonfirmasi lanjut. Semoga naskah Adek segera dimuat, ya. Semangat!

      Hapus

Terima kasih buat kunjungannya. Semoga menginspirasi.
Silakan tinggalkan komentar di bawah postingan ini.

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.