Internet Akan Menghubungkan Indonesia dengan Seluruh Dunia
Startup! Bila Sahabat adalah salah seorang penggemar drama korea yang sedang booming saat ini, maka istilah ini akan menjadi lebih mudah dipahami. Sebagaimana saya yang menganggap istilah Start up adalah hal baru. Oleh sebab itu saya mulai menjadi seorang peselancar di dunia maya untuk menemukan arti Start up. Ketertarikan yang mulanya hanya ingin menemukan pengertian Start up malah menjadi sebuah deretan pengetahuan panjang tentang sebuah perusahaan rintisan.
Perusahaan rintisan adalah sebuah perusahaan yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan pusat bisnisnya. Kehadiran Star up sangat membantu dalam membantu memecahkan sebuah masalah dalam masyarakat.
Kehadiran pandemi membuat daya tekan untuk berinovasi lebih tinggi. Di saat pemerintah memerintahkan masyarakat untuk melaksanakan sebagian besar aktivitas di rumah saja. Pada awalnya mungkin masyarakat akan dibuat gusar dengan imbauan ini. Namun dengan adanya pikiran terbuka terhadap peluang yang ada serta cepat tanggap mengatasi segala tantangan, maka dunia luar bisa tetap dalam genggaman.
Assalamu'alaikum, Sahabat Khansa.
Alhamdulillah, akhirnya sampai pada postingan ini. Postingan yang menjadi akhir dari sebuah rangkaian ODOP Batch 8 dan tentu saja menjadi awal untuk menulis lebih baik dan lebih banyak.
Sahabat Khansa. Untuk sampai pada postingan kali ini bukan langkah mudah bagi saya. Tertatih, terseok bahkan memutuskan untuk mengakhiri pernah saya lakoni. Alhamdulillah, PJ Squad Blog dimana para penulis yang memutuskan berkarya di blog denga satu postingan satu hari amat sangat membantu saya.
Mereka memberikan solusi, mentransfer energi semangat dan sebuah iming-iming menggiurkan. Seperti saya yang hobi 'menaklukkan media dengan karya' mudah-mudahan tawaran yang singgah tersebut menjadi nyata.
Sahabat Khansa, pada postingan ini saya juga ingin memberikan sedikit pengalaman saya ketika menjalani swab tes pertama. Semoga yang terakhir dan pandemi ini segera berakhir. Aamiin.
Hari itu, Selasa di November. Saya mendapatkan kabar jika salah seorang rekan kerja hasil tes swab positif. Sebagai orang yang sama-sama bekerja di ruangan kecil itu, saya dan seluruh rekan lainnya yang berjumlah sekitar 10 orang itu harus pula memeriksakan diri melalui tes swab.
Tes dilakukan di sebuah ruangan besar. Lalu ada dua petugas di sana. Petugas pertama membuka pintu masuk dan bertindak sebagai asisten.
Petugas kedua mengambil sampel dari mulut. Saya diminta membuka masker lalu menyebutkan huruf A. Petugas memasukkan tong spatel menekan sedikit lidah lalu memasukkan alat kecil ke dalam kerongkongan. Saya agar terbatuk, mirip respons ingin muntah ketika benda itu menyentuh kerongkongan.
Selanjutnya, sebuat alat mirip cotton bud memasuki rongga hidung. Ketika petugas tanya sisi hidung mana, saya pilih kanan. Tanpa alasan spesial semisal hidung kiri sedang mampet. Saya hanya mengutamakan kanan sebagai hal yang baik.
Hasil test akan diumumkan sekitar tiga hari kemudian. Kami menanti dengan cemas. Saya bahkan mengundurkan diri dari sebuah peluang penulisan naskah. Saya khawatir tidak fokus sementara DL naskah tersebut cukup singkat.
Alhamdulillah, sabtu ini hasil tes keluar. Saya dinyatakan negatif. Seketika saya merasa bisa bernapas lebih lega.
Sahabat, selalu patuhi protokol kesehatan agar kita terlindungi dan melindungi orang lain. Mencegah lebih bail dari mengobati, bukan? (*)