Tentang Rekam Jejak Sang Pemimpi

Assalamu'alaikum, Sahabat Khansa.

Selamat datang di rumah maya yang saya bangun dengan cinta luar biasa. Belajar otodidak lalu mulai berani menebar prestasi literasi di sini.

Seperti nama yang saya sematkan sejak blog ini dibangun. Pernah sekali saya ganti, tetapi selalu kembali lagi. Rekam Jejak Sang Pemimpi. Blog ini merekam jejak-jejak impian saya selama ini. Mimpi tentang dunia literasi dan dunia pribadi yang bahkan tak saya ungkap di media sosial.

Saya berprofesi sebagai tenaga kesehatan di salah satu instansi di Kota Kerang, Tanjungbalai, Sumatera Utara. Keseharian dengan rutinitas akrab bersama para pasien membuat saya harus terus berusaha menjaga kesehatan mental. Jika ingin berkontribusi menyehatkan orang bagaimana mungkin jika kondisi pribadi malah memprihatinkan?

Menulis adalah Laksana Terapi

Jika ditanya tentang jadwal menulis, maka saya mungkin tak memiliki jawaban yang pasti. Tersebab menulis adalah obat yang harus saya dapatkan ketika saya membutuhkan. Tak ada jadwal khusus. Namun obat berwujud terapi literasi ini bisa saya konsumsi melebihi dosis obat. Over dosis, dong! Ya, bisa jadi. Karena literasi membuat candu.

Hingga sampai saat ini aktivitas menulis yang tak lekang adalah mengirim naskah ke media. Saya begitu menikmati aktivitas itu hingga kerap abai pada rancangan buku yang menyematkan nama.

Tiap pekan atau tiap rubrik media yang dituju terbit, degup irama jantung seakan berlari, sibuk meneliti, apakah nama tercantum dalam koran atau majalah edisi ini? Ya, ini terjadi bertahun-tahun sejak memulai karier literasi.

Bagaimana dengan aktivitas ngeblog di Rekam Jejak Sang Pemimpi?

Rekam Jejak Sang Pemimpi lahir pada Juni 2020. Tanpa terasa hampir satu tahun sudah memiliki TLD. Berawal dari sebuah job yang diterima oleh blog gratisan saya kala itu. Fee dari tugas memberikan kesempatan bagi saya untuk membuka pikiran bahwa sudah saatnya blog ini lebih profesional.

RJSP memiliki sub menu:

Jejak, berisi jejak duet dan antologi.

Memulai karya dengan mengirim tulisan ke media dan mengikuti banyak antologi membuat saya memiliki rekam jejak antologi yang sayang sekali jika tak saya abadikan di blog ini. Antologi adalah sebuah jembatan saat saya memutuskan untuk beralih dari artikel menuju buku.

Antologi yang tertoreh berhasil membawa saya mendapat kesempatan untuk menulis buku duet bersama salah seorang penulis idola. Meskipun pandemi membuat proses terbit buku tersebut tertunda. Selanjutnya, antologi pula yang membuat saya mendapatkan keberanian untuk mengikuti seleksi penulis saat menuliskan buku duet kedua saya “Lord Didi, The Godfather of Sobat Ambyar” ada jejak solo yang Insya Allah akan segera saya tambahkan di sana. Mohon doa, ya, Sahabat Khansa.

Cerita, berisi cerita anak, cerita misteri, cerpen, resensi dan puisi

Jejak kepenulisan sejak awal hingga kini selalu saya unggah di blog. Selain karya yang tayang juga cara mengirim naskah ke media tersebut. Istimewanya, saya hanya membagikan rubrik yang berhasil saya tembus sebelumnya. Jadi, informasi yang saya bawakan adalah review jujur ala yutuber. Hehehe.

Beberapa kali RJSP mengikuti lomba dan salah satunya diganjar juara utama. Alhamdulillah. Hadiah uang tunai yang didapat bisa digunakan untuk memperpanjang domain. Selain itu, RJSP juga mendapatkan job dari rajabacklink dan sosiago serta salah satu review startup. RJSP masih terus berbenah untuk meningkatkan kapasitas diri.

Tertarik ingin bersilaturahmi lebih lanjut dengan RJSP? Yuk, singgah ke sini: menu kontak

Khansa lahir dari jiwa ksatria seorang ibu di zaman Rasullullah. Ibunda para syuhada yang termasyur. Menjadi Sahabat Khansa adalah menjadi sahabat dari seorang pemimpi yang berusaha selalu tangguh terhadap tantangan zaman yang mesti ada dari masa ke masa.

1 komentar

  1. Masya Allah, tabarakallah Aamiin. Jazakillah khairan sudah berbagi inspirasi.

    BalasHapus

Terima kasih buat kunjungannya. Semoga menginspirasi.
Silakan tinggalkan komentar di bawah postingan ini.

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.