Balayar
Satujuan Batambat Satangkahan
Oleh : Karunia Sylviany Sambas
Mengikuti kegiatan
mentoring adalah suatu kewajiban sewaktu saya masih kuliah dulu. Rutinitas yang
padat bukanlah alasan untuk tidak menghadiri acara yang digelar seminggu sekali
ini. Saya dan beberapa orang teman diamanahkah untuk menghubungi kakak pembina
mentoring (selanjutnya saya sebut kakak pementor) sehari sebelum acara
berlangsung. Sontak, saya yang awal mulanya tidak pernah ikut berorganisasi
semacam OSIS, pramuka maupun perangkat kelas, agak kewalahan menerima tugas
ini.
Di sini, kakak pementor
meneguhkan hati kami. Ternyata, bukan hanya saya seorang yang “miskin”
pengalaman berorganisasi. Beliau membacakan ayat kitab suci Alqur’an sebagai
penguat niat kami agar kebal menghadapi berbagai tantangan yang pastinya akan
datang kemudian.
“Maka,
berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.”
Ayat inilah yang
kemudian menjadi penyemangat hingga akhirnya kami berhasil menjalankan amanah
tersebut hingga dua tahun lamanya.
Teman-teman yang mulai
memasuki semester atas mulai bermalasan ikut mentoring. Adik-adik tingkat awal
yang belum begitu paham tujuan mentoring pun sama. Kakak pementor segera
mengambil “tindakan penyelamatan”. Kegiatan mentoring yang biasanya hanya diisi
ceramah agama kini ditambah aneka game
dan sesekali tayangan video inspiratif.
Alhamdulillah, kegiatan
ini berjalan lancar. Tujuan tercapai maksimal.
Hanya orang-orang
berjiwa tangguh yang mampu mengerjakan sesuatu sampai ke batas. Aral sering
kali menerjang terlalu sadis. Kita yang masih pemula, awam dan belum mengerti
apa-apa, tidak selalu beruntung mendapatkan dispensasi darinya. Ia kejam!
Kebulatan tekad untuk
mencapai tujuan akhir inilah yang harus selalu dicamkan dalam-dalam.
Balayar satujuan
batambat satangkahan.
Anak pesisir pasti
lumayan akrab dengan semboyan ini, bukan? Ya, tidak salah lagi. Ini adalah
semboyan kebanggaan Kota Kerang, Tanjung Balai. Nun jauh di tepian Selat Malaka
yang berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia.
Dalam
hidup, banyak hal yang bersinggungan dengan pepatah ini. Mulai dari yang paling
pokok, salat. Ibadah yang dipimpin oleh seorang imam ini tentunya dikerjakan
dengan satu tujuan, memiliki satu kesatuan tekad yang bulat, yakni ibadah pada
Allah SWT, mengharap keridhoanNya.
Balayar satujuan
batambat satangkahan adalah adagium yang sejatinya
dipegang teguh oleh sebuah organisasi. Perlu kita cermati lagi, organisasi di
sini bukanlah harus selalu yang bersifat formal. Beberapa orang yang berkumpul
dengan tujuan yang sama dan berniat untuk mewujudkannya adalah definisi dari
organisasi.
Keluarga adalah unit
organisasi terkecil dalam masyarakat. Sebuah keluarga akan mampu menempuh biduk
bahtera rumah tangga bila sang nakhoda mampu mengendalikan apa yang dipimpinnya
dengan baik. Dalam hal ini tentu dibutuhkan kerjasama antara anggota
organisasi; ayah, ibu dan anak. Sakinah, mawaddah dan
warahmah. Ketiga kata yang pasti ingin diraih oleh mereka yang berumah tangga.
Membangun istana kecilnya. Semoga berkah berharap janah.
Sama halnya dengan
organisasi pemerintahan. Pemimpin yang mengepalai sebuah negara harus mempunyai
kekonsistenan tekad untuk menjalankan roda pemerintahannya dengan baik.
Memimpin bangsa dan negara untuk lima tahun ke depan bukan hal mudah tanpa
persiapan mapan.
Semua berawal dari
niat!
Balayar satujuan
batambat satangkahan.
Bergerak menuju hasil maksimal
tidak dapat dilakukan seorang diri. Contoh kecilnya membangun rumah. Kita tentu
memerlukan orang yang ahli di bidang bangunan untuk mengerjakannya.
Kerjasama dan sama-sama
bekerja. Karena kebersamaan itu yang utama. Lihatlah si keong mungil yang cerdik.
Ia mampu menipu kancil dengan “konsep kebersamaan”. Ia tahu, gerak yang
dimilikinya tidak akan mampu mengalahkan si kancil. Maka, dengan bantuan
teman-temannya, disertai kebulatan tekad yang satu; menyadarkan si cerdik yang
sombong, akhirnya piala kemenangan sukses dicapai keong dkk.
Cukup banyak hal yang
sejatinya menyiratkan bahwa sesuatu yang dikerjakan bersama akan terasa lebih
mudah dan terarah. Sekarang, tinggal bagaimana kita mengaplikasikannya untuk
tujuan kebaikan. Bila kita lihat dalam perintah agama; salat berjamaah lebih
utama daripada salat sendirian, bukan?
Bulatkan tekad dan
luruskan niat. Bergerak bersama mencapai tujuan akhir yang bermanfaat. (***)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih buat kunjungannya. Semoga menginspirasi.
Silakan tinggalkan komentar di bawah postingan ini.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.