Lembaga Filantropi Tepercaya Milik Masyarakat Indonesia

Daftar Isi
Bertahun yang lalu, tepatnya saat duduk di bangku sekolah, saya mengenal budaya tolong menolong kepada sesama. Kebiasaan baik yang sudah mulai menjejakkan langkah di bangku sekolah usia dini.

Di rumah juga nggak kalah santernya usaha orangtua menanamkan perilaku baik ini. Tolong menolong yang terwujud dalam kegiatan-kegiatan sederhana dalam lingkup keluarga. Menolong ibu, ayah, adik-kakak, tetangga, teman, misalnya. Bantu bantuan pun bermacam-macam. Mulai dari tenaga hingga harga benda.

Tanamkan budaya tolong menolong untuk generasi emas


Pelajaran yang diberikan orangtua nyatanya terbawa sampai dewasa. Ya, peribahasa yang mengatakan belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu nyata benar adanya.

Oleh sebab itu penting rasanya sebagai generasi sekarang menanamkan budaya tolong menolong untuk generasi emas.

Ohya, rasa tolong menolong ini merupakan perwujudan cinta kasih kepada sesama manusia yang diistilahkan dengan filantropi.

Menanamkan Filantropi pada Anak


Anak ibarat tempat melukis banyak kebiasaan baik agar menghasilkan gambar terbaik di masa mendatang. Banyak asa orangtua yang mengalir dari demikian derasnya dari banyak sudut yang berharap menjamu muara indah kelak.


Hidup hemat dan sederhana harusnya menjadi pondasi kuat


Bermegah-megahan akan melalaikan sehingga menyebabkan seseorang akan menjadi kurang peka terhadap kebutuhan orang lain. Menjalani hidup hemat dan sederhana akan membuat kita lebih peduli bahwa ada saudara kita yang memerlukan banyak kebutuhan primer yang bisa jadi merupakan kebutuhan tersier bagi kita.

Perhatikan! Banyak kegiatan di masa kini, misalnya tentang tren makanan, busana, hiburan yang sebenarnya bisa dikemas lebih sederhana. Dengan dalih kekinian, malah bisa saja menimbulkan biaya berlebihan.

Berbagi pada sesama tak hanya berupa materi


Sejak usia dini, berbalut kebiasaan mencintai tetangga misalnya dengan berbagi makanan yang dimasak atau buah yang jatuh dari pohon di depan rumah adalah sebuah kebiasaan kecil tentang sederhana yang coba disampaikan orangtua.

Bagaimana bila tidak tersedia makanan yang bisa dibagi? Konsep berbagi pun mulai dilonggarkan, misalnya dengan memberi bantuan tenaga. Saat rumah sedang kotor, anak menyapu rumah. Saat sisa peralatan makan sudah menggunung, anak ikut membantu ibu mencuci piring. Ya, karena berbagi tak hanya dengan materi, tetapi juga tenaga.

Memberi sesuatu kepada orang lain bukan tentang nominal tapi kemanfaatan


Sejak kecil anak sudah terbiasa dengan undangan dari sahabat, misal tentang perayaan ulang tahun. Anak pun mulai berkenalan dengan istilah memberikan sesuatu sebagai hadiah. Pada tahap ini anak bisa dikenalkan dengan manfaat dari hadiah yang diberikan. Jelaskan bahwa apakah guna dari hadiah kita tersebut. Jelaskan pula secara halus bahwa manfaat hadiah tersebut adalah yang utama, bukan hal lainnya, termasuk harga.

Mengenalkan konsep zakat


Bagi muslim, mengeluarkan zakat adalah sebuah keharusan karena termasuk rukun islam. Ada ukuran tertentu yang mengikat seseorang untuk mengeluarkan zakatnya.

Anak mungkin akan bertanya ke mana arah zakat tersebut disalurkan. Di sinilah peran orangtua untuk dapat menjelaskan alur perjalanan zakat mulai dari zakat dikumpulkan sampai akhirnya menemui mereka yang berhak menerima.

Lebih dekat dengan Rumah Zakat


Eksistensi Melayani Lembaga Filantropi Tepercaya Milik Masyarakat Indonesia

Rumah Zakat adalah lembaga filantropi tepercaya milik masyarakat Indonesia yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana kemanusiaan lainnya.

Dengan integritas yang dimiliki, melalui serangkaian program terintegrasi di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan Rumah Zakat berusaha mewujudkan kebahagiaan masyarakat yang membutuhkan demi tujuan kemanusiaan.

Lembaga dengan semangat kemanusiaan yang tinggi dengan visi menjadi Lembaga Filantropi Internasional berbasis pemberdayaan yang profesional ini telah berusia 24 tahun di 2022.

Perjalanan panjang yang dihadapi para pejuang kemanusiaan ini telah mencapai banyak hal, salah satunya adalah 1.695 Desa Berdaya.

Desa Berdaya, Cara Kita Berdayakan Indonesia


Desa Berdaya dihadirkan sebagai sarana pendekatan program pemberdayaan wilayah binaan berdasarkan pemetaan potensi lokal dengan konsep satu padu, sehingga mempercepat pemberdayaan masyarakat,. Program ini sukses mengubah status seseorang dari dari seseorang yang berhak menerima zakat menjadi seseorang yang mampu memberikan zakat.

Setiap desa diyakini memiliki kapasitas untuk bertumbuh dengan segala potensi yang dimiliki.

Fakta tentang Desa Berdaya


Di Desa Berdaya terdapat fasilitator pemberdayaan bernama Relawan Inspirasi yang akan melakukan pendampingan.

Program pemberdayaan Desa Berdaya terintegrasi disesuaikan dengan potensi yang dimiliki desa masing-masing.

Memiliki Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS)

Rumpun Utama Desa Berdaya

Kelompok yang disasar pada Desa Berdaya direalisasikan melalui empat rumpun utama yaitu:

• Senyum Juara (pendidikan)

• Senyum Sehat (kesehatan)

• Senyum Mandiri (ekonomi)

• Senyum Lestari (lingkungan)

Desa Berdaya mencoba menghadirkan lebih banyak senyum dari setiap langkah pemberdayaan yang dilakukan.

Sungguh menakjubkan keluaran dari program ini, yakni sebanyak 15% keluar dari garis kemiskinan. Data ini diambil dari data penerima manfaat program ekonomi Lembaga Filantropi Tepercaya milik masyarakat Indonesia ini pada tahun 2021.

Saat pandemi Covid-19 beberapa saat yang lalu pun terdata 1.164.096 Penerima Manfaat yang berasal dari 27 provinsi dan 250 kota/kabupaten. Saat itu jumlah relawan yang terdata adalah 3.948 orang.

Pada 2022, target yang ingin dicapai Rumah Zakat adalah 1.5 juta penerima manfaat, 1.700 Desa Berdaya, dan 20% orang keluar dari jalur kemiskinan.

Rumah Zakat tak akan bisa berdiri tegak sendiri. Sangat diperlukan dukungan dari segala sisi agar dapat bertahan di usianya kini. Salah satunya adalah kehadiran stakeholder seperti media-media yang terus memberikan informasi tentang sumbangsih lembaga ini bagi kemanusiaan.

Sepak terjang Lembaga Filantropi Tepercaya milik masyarakat Indonesia yang memiliki budaya Trusted, Progressive, Humanitarian, and Collaborative terus menunjukkan eksistensinya yang terbukti dengan meraih sejumlah apresiasi publik, baik nasional maupun global demi menciptakan dunia yang lebih baik.

Sahabat ingin menjemput manfaat dari Rumah Zakat? Yuk, salurkan zakat melalui Zakat mudah. Bersama Rumah Zakat, pastikan kita menjadi sumber rekahan senyum bagi orang lain di dunia!
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar