Langkah Kecil Lawan Perubahan Iklim

Siang itu Mama dan saya pergi ke toko untuk membeli regulator kompor gas. Beberapa hari ini aktivitas di dapur sedikit terganggu karenanya. Agak heran juga karena siang itu jumlah pembeli lumayan banyak. Hilir mudik menenteng produk yang sama; kipas angin.
“Panas kali, yo, Kak. Nggak bisa tidokh (tidur) anakku!” terdengar percakapan mereka dalam nada bahasa daerah kami.
Ya, cuaca terik yang beberapa minggu terakhir ini terjadi memang membuat kipas angin menjadi laris manis. Bahkan satu keluarga bisa saja tak hanya memiliki satu kipas. 

Artinya, ada masalah dengan cuaca saat ini. Ada aliran panas tak biasa yang akhirnya memaksa setiap orang untuk bertahan hidup dari ketidaknyamanan yang bernama gerah.

Ketika melihat tayangan berita televisi, saya termangu setelah mendengar pernyataan penyiar bahwa saat ini bumi sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Dia sedang sakit dalam diamnya. Situasi yang dialami bumi dinamakan perubahan iklim.

Kenali Perubahan Iklim

Kenali Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah pola cuaca global yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya terjadi dalam rentang puluhan tahun hingga berabad-abad. Perubahan yang terjadi mencakup suhu, pola hujan, angin, dan fenomena cuaca lainnya. Keadaan ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya Indonesia.

Perubahan Iklim Terjadi, Apakah Kita Berkontribusi?

Perubahan iklim ini terjadi karena adanya perubahan dalam konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Celakanya, keadaan ini terjadi terutama akibat aktivitas manusia, lo. Pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan penggunaan energi yang tidak berkelanjutan menjadi beberapa aktivitas yang menjadi sumbangsih tak bijak pada bumi tercinta.

Dampak Perubahan Iklim yang Harus Diketahui

Dampak Perubahan Iklim yang Harus Diketahui

Perubahan iklim tentu enggak bisa hanya dijadikan wacana yang didengar sepintas lalu. Dampak perubahan iklim dapat sangat beragam, termasuk peningkatan suhu global, naiknya permukaan air laut, perubahan pola hujan, kerusakan ekosistem, penurunan keanekaragaman hayati, kekeringan, banjir, badai, dan perubahan iklim ekstrem lainnya.

Bisa dibayangkan bahwa aneka dampak ini akan berdampak negatif pula pada kehidupan manusia, termasuk ancaman terhadap keamanan pangan, kesehatan manusia, infrastruktur, dan stabilitas sosial.

Mengerikan, bukan? Jadi, setelah mengetahui informasi dari media massa serta melihat dan merasakan “sedikit” dampak berupa panasnya cuaca, masihkah ingin berpangku tangan?

1. Peningkatan suhu global

Rata-rata suhu global telah meningkat selama beberapa dekade terakhir. Hal ini mengakibatkan cuaca yang lebih panas dan gelombang panas yang lebih sering terjadi. Banyak wilayah mengalami suhu ekstrem yang mengganggu kesehatan manusia, pertanian, dan ekosistem.

2. Perubahan pola hujan

Beberapa daerah mengalami perubahan pola hujan, termasuk periode kekeringan yang lebih lama dan intensitas hujan yang lebih tinggi dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan, banjir, dan penurunan ketersediaan air bersih.

3. Kenaikan permukaan air laut

Pemanasan global menyebabkan pencairan es di kutub dan gletser gunung, yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut. Ini mengancam pulau-pulau kecil dan pesisir yang rendah dengan risiko banjir rob dan erosi pantai.

4. Perubahan ekosistem

Perubahan iklim memengaruhi ekosistem di seluruh dunia. Beberapa spesies menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan suhu dan pola hujan yang baru. Ini dapat mengganggu rantai makanan dan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati.

5. Perubahan cuaca ekstrem

Cuaca ekstrem, seperti badai yang lebih kuat dan sering terjadi, banjir yang parah, dan kebakaran hutan yang meluas, semakin sering terjadi. Ini mengancam keselamatan manusia, merusak infrastruktur, dan berdampak negatif pada sektor pertanian dan ekonomi.

6. Gangguan pada pertanian dan keamanan pangan

Perubahan iklim dapat mengganggu pertanian dan produksi pangan. Pola hujan yang tidak teratur, kekeringan, banjir, dan peningkatan serangan hama dapat mengurangi produktivitas pertanian dan meningkatkan kerawanan pangan.

7. Kesehatan manusia

Perubahan iklim dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Gelombang panas yang ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi, penyakit berkaitan dengan panas, dan meningkatkan risiko kebakaran hutan. Perubahan iklim juga dapat meningkatkan penyebaran penyakit menular dan vektor penyakit seperti nyamuk.

Aksi Bersama Tunjukkan Peran Melawan Perubahan Iklim

Aksi Bersama Tunjukkan Peran Melawan Perubahan Iklim

Nah, sebagai generasi pembawa perubahan, kita bisa melakukan hal-hal berikut sebagai wujud sumbangsih pada hijaunya bumi.

1. Menggunakan transportasi berkelanjutan

Mendorong penggunaan transportasi publik dan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi transportasi, yang merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca.

Sejauh ini saya memang menggunakan kendaraan umum sebagai ‘perpanjang langkah’ saya dari rumah menuju kantor.

2. Efisiensi energi

Mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan peralatan listrik yang efisien.

Saya juga sudah membiasakan diri dan terus mengingatkan anggota keluarga untuk memutus sambungan listrik pada benda-benda yang tidak digunakan.

3. Konservasi sumber daya

Mengurangi konsumsi dan pemborosan sumber daya alam seperti air dan makanan.

Sejauh ini saya dan keluarga juga mulai mengurangi pemborosan makanan dan penggunaan air.

4. Melestarikan hutan

Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dan mencegah deforestasi.

Langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah mengganti pemakaian tisu dengan sapu tangan.

Dilansir dari kompasiana.com, Koesnadi dari Sekretaris Jenderal Sarekat Hijau Indonesia (SHI), mengatakan tentang hitungan sederhana bagaimana dampak penggunaan tisu terhadap penyusutan Hutan Alam Indonesia.
“Jika diibaratkan saat ini jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan dalam sehari 1 orang menggunakan ½ gulung kertas tisu. Bila berat tisu 1 gulung mencapai ¼ kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg yang setara dengan 750.000 ton. Jika untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat, dengan asumsi kayu bulat 120 m3 per hektar, maka sudah bisa ditebak berapa hektar hutan yang diambil kayunya setiap bulan.”

5. Edukasi dan kesadaran

Mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang perubahan iklim, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat diambil adalah penting.

Melakukan hal sederhana dan mengajak keluarga untuk lebih mencintai bumi serta membuat tulisan dan menyebarkannya di media sosial adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan bersama, Sob!

Salah satu wadah untuk menunjukkan dan mengaplikasikan kecintaan terhadap bumi berdonasi.

Green Fund Digital Philanthropy, Masa Depan Bumi Tergantung Langkah Kecil Kita

green-fund-digital-philanthropy

Kehadiran Greeneration Foundation yang berupaya merestorasi lingkungan perlu mendapat dukungan banyak pihak. Tak dapat dimungkiri bahwa pendanaan sering menjadi batu-batu kecil dalam langkah.

Jika donasi 10 ribu rupiah per bulan dilakukan bersama 10 juta masyarakat Indonesia, sungguh dahsyat nominalnya, bukan? Cukup luangkan sekitar 5 menit, buat akun untuk donasi.

Green Fund Digital Philanthropy

Memiliki visi terwujudnya lingkungan yang harmonis melalui implementasi prinsip konsumsi dan produksi yang berkelanjutan selayaknya kita dukung bersama.

Langkah kecil lawan perubahan iklim bisa kita mulai sekarang, kan? Menjaga keberlanjutan planet kita adalah tanggung jawab bersama.
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar untuk "Langkah Kecil Lawan Perubahan Iklim"