Tip Berpuasa di Bulan Ramadan Bagi Pekerja Sif

Daftar Isi
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan bertemu ramadan. Bulan mulia yang kedatangannya selalu dinantikan umat muslim di dunia. Berpuasa di bulan ramadan ada saja cerita uniknya bagi setiap orang. Termasuk bagi seorang pekerja sif seperti saya. Saat orang lain terlelap, kami harus bekerja memberikan pelayanan. Saat orang lain terjaga, gantian kami yang istirahat, ya!

Puasa si Pekerja Sif


tips-puasa-pekerja-sif

Tips berpuasa di bulan ramadan ala seorang pekerja sif ini saya persembahkan khusus bagi teman sejawat yang berada dalam posisi ini. Tidak bisa leluasa menghadiri acara berbuka puasa bersama karena harus disesuaikan dengan jam dinas. Nggak bisa pula selalu 'manja' pengen dibangunin tiap sahur.

1. Pelajari Siklus Sif


Pertama, ada baiknya kita pelajari siklus sif kita. Apakah kita harus masuk di pagi, sore, dan malam? Atau hanya dua waktu dalam tiga waktu tersebut? Kalau saya, berada di dua sif saja. Alasan jauhnya rumah dari tempat bekerja tidak memungkinkan bagi saya untuk bisa dinas sore. Alhamdulillah, permohonan saya kepada kepala ruangan bisa terwujud waktu itu.

Karena dinas pagi dan malam saja, Insyaallah saya masih bisa berbuka setiap hari dengan keluarga atau menghadiri acara buka bersama. Namun untuk sahur, tentu saja saya harus bisa mandiri. Misalnya, ketika jadwal berjaga saya dapat giliran istirahat di seasons akhir, itu artinya saya baru akan bisa rebahan sekitar pukul tiga dini hari.

Nggak mungkin juga saya langsung rebahan tanpa sahur. Bisa-bisa saya terbangun setelah subuh. Untuk mengantisipas hal ini, saya sahur di pukul tiga dini hari baru lanjut istirahat sampai jelang imsak.

Bagi sahabat yang juga berada dalam posisi bertugas dalam sistem sif, ada baiknya memperlajari silusi ini agar dapat berpuasa dengan lancar.

2. Nggak apa-apa banyak bawaan


Satu hal yang sering menjadi pikiran saya adalah ketika harus banyak membawa bontot ke tempat kerja. Jika hari biasa saya cukup membawa sebotol air mineral, saat bulan ramadan saya mesti membawa bekal makanan. Jika merasa diperlukan, saya juga membawa termos kecil dan makanan ringan lain.

Jika saya malas melakukan hal ini padahal saya punya kebiasaan minum air hangat saat sahur, bisa-bisa puasa saya tidak berjalan dengan lancar, kan. Jadi bagi sahabat pekerja sif yang juga punya kebiasaan tertentu saat sahur dalam kondisi ‘normal’ nggak ada salahnya untuk mepertimbangkan hal ini. Nggak apa-apa banyak perkakas yang harus dibawa, toh fungsinya demi kelancaran ibadah puasa kita, kan?

3. Pasang alarm untuk waktu-waktu urgen


Nah, ini juga poin yang jangan sampai terlupa, ya. Bisa jadi juga sih di pukul tiga dini hari kita belum bisa istirahat, misal ada hal urgen yang membuat kita mesti terjaga terus hingga subuh menjelang. Antisipas hal ini dnegna memasang alarm, ya. Pasang beberapa alarm di waktu-waktu urge. Jangan sampai kita terlewat sahur.

Ohya, saat berjaga dinas malam kami ada tiga orang, jadi bisa bergantian. Namun begitu saat-saat tertentu bisa jadi kami bertiga harus terjaga. Jadi sahabat bisa sesuaikan dengan kondisi lapangan kerja masing-masing, ya.

Tip berpuasa di bulan ramadan ini mengandung tiga poin yang sudah saya rasakan memberikan banyak manfaat bagi seorang pekerja sif. Saat di mana orang lain berkumpul dengan keluarga untuk sahur dan berbuka, kami harus terus berjaga menjaga garda. Meski demikian ini bukanlah satu hal yang dianggap beban karena Allah swt memberikan rezeki bagi setiap hamba sesuai takar dan ukur. Semangat berpuasa selalu, ya! (*)
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar