Begini Hikmah Tahu Silsilah Keluarga

Begini Hikmah Tahu Silsilah KeluargaAlhamdulillah hari kemenangan telah tiba. Bertepatan pula dengan berakhirnya 30 hari challenge Blogger Perempuan Network.

Hari ini saya ingin berbagi cerita lebaran pertama yang alhamdulillah sejauh ini berjalan lancar. Btw, satu hikmah yang saya dapatkan hari ini berhubungan dengan latar belakang keluarga kami, Sambas.

Saya bersyukur masih ada uwak yang bisa memberikan keterangan secara gamblang. Enggak asik kan saat ketemu Sambas di Kota Tanjungbalai ini tapi kita dengan lugunya bilang pokoknya sodara!

Soalnya Sambas di Tanjungbalai jumlahnya belum banyak. Dengan menggunakan nama keluarga Sambas, kita jadi tahu bahwa tali persaudaraan ini sungguh panjang.

Hikmah Tahu Silsilah Keluarga, Biar Keluarga Makin Besar

Enggak terus baper pas ketemu sesama

Pas ada yang tanya kamu Sambas dari mana? Terus kita baper eh itu eh ini. Hahaha. Berakhir dengan bilang pokoknya sodara.

Nah, dari Uwak saya dikasih lihat silsilah keluarga kami. Mulai dari tingkat teratas yang kami enggak tahu nyebut apa lagi. Soalnya, tutur terakhir yang kami tahu ya Onyang.

Kalau ditanya atasnya lagi, ya sudah enggak bisa jawab.

Jadi tahu kalau sesama Sambas itu punya pertalian enggak jauh

Nah, jadi gini. Jika ketemu sesama Sambas di Tanjungbalai masih bisa kok ditelusuri pertalian keluarganya di tingkat mana. Kakek kah? Onyang kah? Hahaha, intinya ya masih dekat kok.

Meluaskan silaturahmi auto melancarkan rezeki

Bukan aji mumpung, ya. Tapi ya memang satu nilai plus kalau kita bersaudara dan lagi butuh sesuatu yang berkaitan dengan saudara kita.

Btw, enggak harus saudara sesama nama belakang juga seperti Sambas, sih. Jika kita menganggap orang lain saudara, hal ini juga bisa mencipta jalinan tali persahabatan baru, lo.

Ke mana Berpijak Ke situ Berlabuh Tempat

Bagi seorang traveler, punya saudara di banyak tempat bisa jadi satu keuntungan tersendiri, lo. Jadi, nggak merasa sendiri saat harus berpijak di tempat baru.

Apalagi jika kita bisa membawakan diri saat bersilaturahmi. Selain ketemu dengan saudara sesama nama belakang bisa jadi tambah keluarga baru di perantauan.

Nah, sahabat, demikian hikmah tahu silsilah silaturahmi. Alhamdulillah, tanpa direncanakan, saya dan adik-adik diberikan gambar silsilah keluarga yang ditulis di atas selembar kertas berukuran lumayan raksasa.

Apakah sahabat sudah mengetahui silsilah keluarga masing-masing?

Jika belum, apakah tertarik untuk mengetahui lebih lanjut agar tali silaturahmi semakin panjang sehingga kelak mendulang banyak kesempatan dan rezeki tak terhalang? Boleh share di kolom komentar, ya.
Next Post Previous Post
9 Comments
  • dianovits
    dianovits 28 April 2023 pukul 10.22

    Lebaran emang moment yang pas untuk bertemu sanak saudara yang bahkan awalnya dikira orang asing ternyata masih saudara dari kakek,nenek, buyut dan lain-lainnya.

    Nice topic deh mbaa..

  • Ulfi
    Ulfi 12 Mei 2023 pukul 18.47

    Ini yang keluarga besar aku putuskan pas HBH lebaran kemaren.. jadi ceritanya kita kumpul keluarga 7 turunan. Karena di sunda gak ada nama keluarga, jadinya pas ketemu itu aku sendiri pada asing.. akhirnya kami memutuskan untuk membuat diagram pohon keluarga masing masing agar jelas..

  • Raja Lubis
    Raja Lubis 13 Mei 2023 pukul 13.21

    Kalau ditelusuri silsilah keluarga dari kedua belah pihak, terutama dari ayah, bikin saya berpikir, oh ternyata banyak juga saudara saya. Terus ini ngaruh juga sih nanti ke pernikahan. Khawatir kalau kita tidak tahu silsilah dan latar belakang kita, bisa jadi kita malah menikah dengan orang yang seharusnya tidak boleh kita nikahi.

  • Ahmad Dzikrullah
    Ahmad Dzikrullah 14 Mei 2023 pukul 12.22

    Tau silsilah keluarga juga, bisa mempererat persaudaraan. Saya masih ingat sampai mbah buyut saja, setelahnya lupa, karena keluarga perantauan.

  • Alfia D. Masyitoh
    Alfia D. Masyitoh 14 Mei 2023 pukul 19.49

    Wah ini fenomena langka sih sekarang. Pengalaman di keluargaku sendiri, turunan ke-4 ke atasnya udah banyak yang nggak hafal, apalagi sesepuhnya sudah nggak ada, jadi makin sulit dilacak..

    Tapi, pernah inget kata eyang jaman dulu, katanya kalo dirunut lagi, sebetulnya kami sekampung tuh masih satu keluarga. Asalnya dari bebuyut yang sama gitu.. Hehe..

    Gara2 ini, makanya ada yang meyakini kalau paling aman nikah sama orang dari luar daerah atau kalo masih sedesa yaa pendatang deh, bukan orang asli. Soalnya kalo penduduk asli, bukan pendatang, masih kemungkinan besar bau2 sodara gitu...

  • Jiah Al Jafara
    Jiah Al Jafara 14 Mei 2023 pukul 19.59

    Aku paham silsilah keluargaku mulai dari Mbah Buyut. Yang atasnya tuh dikenalin, tapi gak ngeh. Kudu beneran ditulis karena buanyak banget. Beberapa masih yang berhubungan, tapi banyak juga yang gak. PR banget yaaa

  • Fitri | Matchadreamy.com
    Fitri | Matchadreamy.com 15 Mei 2023 pukul 07.12

    Waktu halalbihalal keluarga besar suami, pernah rencana dibikinin pohon silsilah keluarga gitu mbak. Supaya masing2 pada tahu, terutama utk anak2 gen Z-nya. Tapi gak terwujud2 krn susah bikinnya, saking banyak anggota keluarganya haha.

  • Dayu Anggoro
    Dayu Anggoro 15 Mei 2023 pukul 08.44

    Wah jujur, untuk silsilah keluarga saya hanya tau sebatas sampai uyut. Apalagi saya keturunan jawa & sumatera, kalau ditelusurin makin asik kayaknya heheh.

    -Dayu Anggoro

  • Okti Li
    Okti Li 15 Mei 2023 pukul 10.32

    Jujur, saya salah satu yg terputus tali keluarga baik dari pihak saya terutama bapak. Dan pihak suami, ayah serta ibunya.
    Justru kami batu sadar itu setelah anak kami bertanya, kakek nenek itu berasal dari mana?
    Saat itu kami baru sadar, keluarga dari bapak saya gak ada kabar setelah meninggal di perantauan
    Pun orang tua suami orang tuanya gak ada kabar, setelah merantau ke Cianjur, sementara mereka berasal dari Kudus dan Tasikmalaya.

Add Comment
comment url